Minggu, 02 Juni 2013

SINAR ULTRAVIOLET

SINAR ULTRAVIOLET

Radiasi matahari merupakan gelombang electromagnet dengan spectrum yang lengkap. Radiasi ultraviolet (UV) adalah bagian dari radiasi matahari. Radiasi ultraviolet memiliki panjang gelombang antara sinar X dan cahaya tampak, dan dinamai ultraviolet karena frekuensinya lebih tinggi dari pada sinar ungu (violet). Radiasi ultraviolet masih dibagi lagi menjadi UV-A dengan panjang gelombang (400 – 320) nm, UV-B dengan panjang gelombang (320 – 290) nm, dan UV-C dengan panjang gelombang (290 - 100) nm. Dari ketiga jenis radiasi ultraviolet tersebut, UV-A dan UV-B yang sampai ke permukaan bumi.
Sinar matahari dapat memberikan efek nyata pada kulit yaitu menyebabkan penuaan dini, cancer kulit dan sejumlah perubahan lain pada kulit yang bersifat merusak. Bila kita terpapar dengan sinar ultraviolet UVA/UVB dari sinar matahari, maka 90% dapat menyebabkan timbulnya penuaan dini pada kulit. Banyak perubahan yang terjadi pada kulit semula diduga karena memang proses penuaan seperti kulit terlihat bercak-bercak, mudah memar, serta timbul garis-garis kerutan, sebenarnya adalah akibat dari terpapar sinar ultraviolet dalam jangka waktu lama.

UV C (100 – 290 nm), juga disebut "Gelombang Pendek" (Short Wave).

Jenis sinar UV yang satu ini adalah yang paling berbahaya, tapi UV C tidak dapat sampai ke permukaan bumi karena la-pisan ozon di atmosfir sudah menyaringnya. Radiasinya hampir selalau diserap kembali oleh lapisan ozon dan tidak mempengaruhi kulit. Namun radiasinya dapat juga ditemukan pada sumber-sumber buatan seperti pada : lampu mercury, dan lampu pembunuh mikroorganisme (biasa digunakan untuk mensterilkan kamar operasi di Rumah Sakit.

UVB (290 – 320 nm), yang juga disebut "Gelombang Medium" (Medium Wave)

Sinar UV B memiliki panjang gelombang sedang dan tidak dapat menembus lapisan permukaan dari kulit. Sinar UV B dapat mempengaruhi epidermis, dengan cara menstimulasi melanin atau pigmen berwarna merah-coklat yang mewarnai kulit, yang berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari berbahaya. UV B dapat memberikan warna kecoklatan (tan) pada kulit yang bertahan selama 48 jam. Sinar ini juga berguna untuk merubah vitamin D di dalam tubuh agar dapat memperbaiki kandungan kalsium dalam tulang. Sayangnya, sinar UV B dapat menyebabkan kulit terbakar dan sel-sel kulit bermutasi.
Radiasi paling keras radiasinya antara jam 10 pagi dan jam 2 siang saat matahari sedang panas-panasnya, juga akan lebih keras dimusim-musim panas, dapat menyerap kekulit sampai 70%, namun radiasi jenis ini tidak mampu menembus kaca, sehingga aman bila kita berada diruang kaca maupun didalam mobil.

UVA (320 – 400 nm), yang juga disebut "Gelombang Panjang" atau "blacklight";

Jenis sinar UV yang pertama ini memiliki gelombang yang relatif panjang dan mewakili sekitar 95% dari semua sinar UV yang mencapai permukaan bumi. Semula dikira hanya mempunyai efek kecil terhadap kerusakan kulit, ternyata hasil penelitian sekarang diketahui bahwa radiasi sinar ini merupakan penyebab utama kerusakan kulit, dapat menembus kulit lebih dalam dan bekerja lebih efektif merusak kulit. Intensitas radiasi UVA lebih konstan daripada UVB tanpa ada variasi jam dan musim serta mampu menembus kaca, berdasarkan kondisi ini dapat dipastikan bahwa radiasi UVA lebih sangat berbahaya untuk kulit kita.
Sinar UV A bertanggung jawab untuk membuat kulit menua: mereka me-nyerang elastine, serat-serat kola-gen, dan protein dalam kulit, di mana bekas-bekasnya akan permanen. Area yang terbakar sinar matahari akan selalu sensitif seumur hidup, dan harus dilindungi dengan perawatan yang ekstrim. Sinar ini juga membuat radikal bebas yang membuat serat dan sel-sel pendukung berubah yang akhirnya berakibat penuaan dini. Ini akan menimbulkan munculnya kerutan, noda penuaan, dan penyakit kulit ringan maupun serius (melanoma atau kanter kulit).

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes